“ Antara Kesalehan dan Kesalahan ”
“ Antara Kesalehan dan Kesalahan ”
Oleh : Sayuthi Atman Said
“ Kesalehan dan Kesalahan”,Dua kata yang dari segi struktur hurufnya hampir memliliki kemiripan. Kalo di lihat dari hurufnya, hanya satu huruf yang membedakan, satu menggunakan huruf “E” setelah Huruf L dan kata yang satunya menggunakan Huruf “A” setelah huruf L. Analisis sederhana dapat kita simpulkan bahwa salah menyebutkan satu huruf bisa jadi sudah bisa mengubah arti. Kita di ajarkan untuk fasih dalam membaca huruf demi huruf dalam kitab suci Al’Quran agar tidak mengubah arti. Kandungannya. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk berhati hati dalam kegiatan membaca ataupun kegiatan menulis. Dari kajian etimologis, kata SALEH ini berasal dari bahasa arab yakni Shalih yang memiliki arti terhindar dari keburukan atau kerusakan. Perilaku SALEH yang selama ini kita lakukan diharapakan agar bisa terhindar dari keburukan dan kerusakan yang dapat menimpa.
“ Kesalehan dan
kesalahan” dua istilah ini yang kemudian bisa melekat di dalam pribadi
seseorang. Tentunya harapan kita yang
melekat adalah Kesalehan bukan kesalahan. Walaupun pada dasarnya manusia itu
tak luput dari kesalahan atupun kekhilafan . tapi yang terpenting adalah bagaimana untuk sebisa mungkin melakukan hal hal yang positif
yang bisa memberikan manfaat yang banyak bagi diri pribadi dan bagi orang lain.”
Khoirunnas Anfaahum linnas” begitulah kira kira bahasa agamanya, bukan malah
berloba lomba untuk berbuat kesalahan apalagi kesalahan yang bisa merugikan
orang lain.
ada istilah yang
sering kita temukan dalam kajian kajian keagamaan yaitu kesalehan ritual dan
kesalehan sosial. Dua dimensi ini yang harus berjalan seiringan, kurang lengkap
bagi pribadi seseorang jikalau hanya mengutamakan kesalahen ritual semata dan
menyampingkan Kesalehan sosialnya. Padahal keduanya harus dilakukan secara
totalitas dan komprenhensif. Realita membuktikan banyak kita temukan pribadi
yang sangat bagus dalam kesalehan ritualnya atau kesalehan pribadinya tpi tidak
untuk kesalehan sosialnya. Masih senang melihat sodara sodaranya yang masih serba kekurangan, sholat rajin tapi masih
sering menyakiti orang lain, akhirnya kesalahen berujung kepada kesalahan.
Sebuah riwayat
menyebutkan, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya perempuan itu rajin shalat, rajin sedekah, rajin
puasa. Namun dia suka menyakiti tetangganya dengan lisannya." Nabi pun
berkomentar, "Dia di neraka." Para sahabat bertanya lagi, "Ada
perempuan yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang melaksanakan shalat sunat,
dan dia hanya bersedekah dengan potongan keju. Namun dia tidak pernah menyakiti
tetangganya." Rasulullah menjawab, "Dia ahli surga."
Prof Dr
kamaruddin Hidayat pernah menganalogikan kesalehan ritual dan kesalahan sosial
ibarat burung dan sangkarnya, kita jangan fokus mempercantik sangkarnya tapi
mengabaikan burungnya Jangan sampai kita terpukau pada hal-hal yang sifatnya
simbolik ritualistis, tetapi dalamnya tidak.
Kesalehan
sesuatu hal mutlak yang harus di miliki, kesalahan adalah sesuatu yang harus di
hindari. Saleh dalam berperilaku, jangan salah dalam berperilaku.
Catatan sederhana
dari kosan hijau,
Jumat 29 Mei
2020.
Mantap Bro. Dapat ilmu baru dari tulisan ini....
BalasHapusMantap ini...
BalasHapusKosan hijau segera jadi rumah hijau dekat warung ijo
BalasHapusKerenn.pak
BalasHapus